Memasuki era teknologi, siapa pun harus
bisa mengerti, menguasai, atau minimal mengenalnya. Sebaiknya seseorang
tidak lagi menganut istilah gaptek (gagap teknologi) kalau tidak mau
tertinggal, karena saat ini semua kegiatan manusia berkaitan dengan
teknologi. Dunia pendidikan juga sedang menggeliat bergelut dengan
teknologi dengan menerapkan metode e-learning pada sistem pengajarannya.
Sistem pembelajaran elektronik atau e-pembelajaran (Inggris: Electronic learning disingkat E-learning)
adalah cara baru dalam proses belajar mengajar. E-learning merupakan
dasar dan konsekuensi logis dari perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi. Dengan e-learning, metode pengajaran dan pembelajaran
sekolah memanfaatkan teknologi melalui media elektronik seperti
komputer, laptop, netbook, atau smartphone dengan jaringan internet atau
lainnya. Hal ini melibatkan peran guru dan siswa, bahkan juga para
orangtua siswa untuk aktif. Seperti contoh, sekolah tidak lagi
mewajibkan membeli buku pelajaran sebagai buku pegangan untuk kegiatan
belajar-mengajarnya. Orangtua siswa hanya diberikan informasi beberapa
judul buku yang dibutuhkan, beserta penulis dan penerbitnya. Orangtua
siswa dituntut untuk aktif, mencari sendiri buku-buku tersebut dengan
diperbolehkan membeli buku pada toko buku atau hanya mengunggah (download) buku sekolah elektronik (bse) pada internet.
E-learning tidak hanya berlaku metode pembelajaran secara on-line saja, namun penerapannya bisa secara off-line
juga, seperti pembelajaran di kelas dengan menggunakan proyektor atau
menonton film dvd guna mempelajari sesuatu mengenai beberapa kejadian
aktual seperti kejadian bencana gempa, tsunami, dan sebagainya.